
Lilis Erfianti, adalah Guru Pemula yang baru saja lepas status CPNS dan diangkat menjadi PNS di MTs Negeri Semarang. Meski belum genap dua tahun sebagai abdi negara, sebagi Guru IPA ia telah menampakkan kecerahan prestasi atas inovasinya.
Mata pelajaran IPA atau Fisika boleh jadi bagi sebagian orang dianggap sesuatu yang sulit karena memaksa seorang tersebut harus berpikir keras terlebih jika dihadapkan dengan beragam rumus sehingga cenderung kurang diminati.
Tapi lain bagi Lilis Erfianti (26) atau akrab disapa Lilis yang kini tercatat sebagai guru IPA di MTS Negeri Kabupaten Semarang. Pasalnya, perempuan kelahiran 9 Agustus 1994 tersebut memang memiliki cita-cita sebagai seorang guru sejak lulus SMA.
Ya, berdasarkan latar pendidikannya yang bersangkutan diketahui lulusan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan program studi Pendidikan Fisika dan sedang menempuh studi S2 di kampus yang sama. Dari data yang dihimpun alasan memilih profesi menjadi seorang guru lantaran panggilan hati.
Hal itu terbukti, sebelum aktif mengajar pada sekolah dibawah naungan Kementerian Agama tersebut anak perempuan dari pasangan Kirno dan Wagirah tersebut mengabdikan diri sebagai relawan mengajar ketika masih duduk dibangku kuliah. Sasarannya adalah anak anak jalanan, pengamen dan anak anak dengan perekonomian menengah ke bawah dengan tujuan mengembangkan potensi ditengah keterbatasan. Setelah lulus S1, ia juga mengabdi sebagai guru tidak tetap (GTT) di MTS milik Yayasan Masyithoh Gamping, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta kurun waktu 2016-2019.
Setelah dua tahun menjadi guru dengan status GTT di Kota Gudeg perempuan asal Dusun Kedungwringin RT 1/RW 2, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap itu pindah ke Kabupaten Semarang karena diterima sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019.
Tidak tanggung-tanggung, selain sehari-hari aktif mengajar tak jarang beragam dirinya juga aktif menulis karya penelitian antara lain berjudul Developing Lup Instrument Test to Measure Higher Order Thinking Skills (HOTS) Bloom For Senior High School Students (2019), dan Applying CBT in Physics Learning to Measure Student’s Higher Order Thinking Skills (2019). Pada tahun yang sama, lulusan SDN Tinggarjaya 02 tahun 2006 pernah pula menerbitkan buku berjudul Panduan Pengembangan dan Penerapan Computer Based Test Untuk Mengukur HOTS : Contoh Materi Kelas XI Fisika SMA/MA (2009).
Selain itu, pada tahun 2016 silam diketahui yang bersangkutan juga pernah menerbitkan karya hasil penelitan dengan topik Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Card Sort Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Kooperatif Peserta Didik Pada Pembelajaran Fisika.
Tidak heran jika jebolan SMP N 1 Majenang tahun 2009 dan SMA N 1 Purwokerto tahun 2012 itu pada pertengahan tahun 2020 lalu diganjar sebagai Guru MTs Berprestasi dalam peringatan HAB Kementerian Agama RI ke-74 Tingkat Kabupaten Semarang.
Kementerian Agama menilai, predikat guru berprestasi itu mengacu pada beberapa hal diantaranya keaktifan mengikuti beragam kegiatan diluar tugas pokok sebagai guru yakni mengajar tetapi juga berperan aktif dalam kompetisi ilmiah atau menulis sejumlah penelitian.

Diketahui, perempuan dengan lima bersaudara itu tercatat pernah menjadi Presenter dalam seminar internasional dengan tema ”Industrial Revolution 4.0: Impacts, Challenges and Strategies in Science Education” pada 5th International Seminar on Science Education [ISSE] 2019. Lalu hasil karyanya pernah pula masuk dalam Nominasi Lomba Karya Inovasi Pembelajaran Guru Madrasah Tingkat Nasional 2019-Bidang MIPA mewakili Jawa Tengah.
Penelitian lainnya yang pernah dilakukan diantaranya Pemanfaatan Tetesan Air Untuk Menghasilkan Energi Listrik Menggunakan Piezoelektrik (2016). Kemudian, Building Simple Experiment Tool to Determine Refractive Index of Liquid by Using Convex Lens (2019) dan Pengembangan E-card (Electronic Card) Untuk Meningkatkan Higher Order Thinking Skills IPA Peserta Didik di MTS N Semarang (2019). Dari pengalaman di bidang penelitian, saat ini Lilis diberi amanah menjadi pembimbing Myres dan KSM di MTSN Semarang. Meskipun belum bisa lolos pada tahap seleksi tahun ini, namun tidak mematahkan semangatnya untuk tetep berkarya dan membawa anak didiknya untuk terus berkembang dan bisa memberikan hasil terbaiknya. (Reportase oleh Idi Joko Sudono_Humas Pokjawas Madrasah Jateng)