
Bertempat di Hotel Area Centra tanggal 26-28 April 2022 diselenggarakan pengembangan Modul Supervisi Pembelajaran pada madrasah. Kegiatan diikuti oleh pengawas madrasah, kepala madrasah, dan guru perwakilan provinsi di Indonesia. Hadir dalam kegiatan para pejabat di lingkungan Direktorat Kurikulum, Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Ditjen Pendis Kemenag RI.
Pada acara pembukaan Imam Bukhori sebagai panitia penyelenggara menyampaikan bahwa kegiatan pengembangan modul supervisi pembelajaran pada madrasah/RA sebagai bagian tindak lanjut implementasi KMA 624 tahun 2021. Dengan modul yang di hasilkan, akan mampu mengakomodir semangat pengawas madrasah dan kepala madrasah yang ingin berinovasi dan berkreasi dalam mewujudkan pembelajaran abad 21.
Direktur KSKK Prof. Dr. Moh Isom, M. Ag pada sambutannya mengatakan bahwa kegiatan penyusunan pengembangan modul supervisi pembelajaran merupakan penjabaran dari KMA 624 tahun 2021 tentang Supervisi Pembelajaran pada Madrasah/RA. Beliau berharap penyusunan modul ini dapat digunakan sebagai acuan pengawas madrasah dan kepala madrasah dalam memberikan layanan bantuan kepada guru dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
“Penyusunan modul supervisi pembelajaran harus in line dengan program unggulan Kementerian Agama, tagline Ditjen Pendis, dan program World Bank. Ada 7 (tujuh) program unggulan Kementerian Agama RI yaitu; pengutan moderasi beragama, transformasi layanan digital, revitalisasi KUA, kemandirian Pesantren, Islamic Cyber University, tahun toleransi, dan tentang religiusitas indeks. Paling tidak penyusunan modul ini harus mampu mengadopsi kepentingan supervisi dalam pelaksanaan moderasi beragama dan transformasi digital”, terangnya.
Lebih lanjut Prof. Isom menyampaikan pengawas madrasah dan kepala madrasah harus ikut berkontribusi dalam mewujudkan tagline Dirjen Pendis Madrasah Mandiri Berprestasi. Penyusunan modul dan instrumen ini harus mampu merespon kemandirian guru, tenaga kependidikan, dan siswa madrasah. “Kemandirian madrasah bukan hanya kemandirian dari pengelolaan keuangan madrasah, namun yang sangat urgen adalah kemandirian intelektual, emosional, dan karakter” jelas Prof. Isom.
Kemudian terkait dengan in line program World Bank, Prof. Isom mengatakan bahwa saat ini ada program yang sedang dikerjakan oleh Kemenag RI bekerjasama dengan World Bank. Program itu adalah e-RKAM, EMIS, PKB guru dan tendik madrasah, dan AKMI. Pengawas madrasah dan kepala madrasah melalui peran supervisi yang embannya harus membantu pendayagunaan pelaksanaan program-program tersebut. Sehingga program besar Kementerian Agama RI dapat berjalan efektif untuk peningkatan mutu madrasah.
Di akhir sambutannya Prof. Isom berharap penyusunan modul supervisi pembelajaran secara implementatif dapat mewarnai pengawas madrasah, kepala madrasah, dan guru madrasah dalam berkontribusi terhadap tiga pilar utama yaitu program unggulan Kemenag RI, tagline Ditjen Pendis Madrasah Mandiri Berprestasi, dan Program World Bank Madrasah Reform.
Kontributor : Suyanto